Guru Honorer di Lombok Timur Jadi Korban Pemecatan Usai Tolak Lamaran Kepala Sekolah Beristri

Posted by : amvi 28/09/2025

Lombok Timur, AMVI – Seorang guru honorer (EM) di sebuah SMK swasta di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami tindakan tidak adil dengan dikeluarkan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara sepihak oleh kepala sekolahnya, NT. Tindakan ini diduga kuat berkaitan dengan penolakan EM terhadap ajakan menikah dari NT, yang diketahui sudah memiliki istri.

Keluarga EM, yang diwakili oleh SY, mengungkapkan bahwa NT telah berulang kali mencoba mendekati EM melalui pesan singkat WhatsApp, dengan tujuan mengajaknya menikah. “Beberapa kali oknum kepala sekolah ini merayu lewat chat WA dan mengajak adik saya menikah, namun tidak direspon sama adik saya. Padahal dia sudah ada istri,” ujar SY kepada wartawan, Minggu (28/9/2025).

Tidak hanya itu, SY juga menambahkan bahwa NT sempat mengancam akan menghapus data EM dari sistem kepegawaian jika EM tidak menerima ajakannya. Ancaman ini terungkap ketika EM mempertanyakan peluangnya untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Saat itu adik saya menanyakan apakah bisa ikut PPG, terus kepsek ini menjawab kalau tidak menerima saya, saya check list namanya supaya tidak dapat, itu isi percakapannya,” ungkap SY.

Setelah kejadian tersebut, SY mencoba memeriksa akun EM di sistem GTK, namun gagal login. Ia menduga bahwa data EM telah dihapus atau kata sandi akun telah diganti oleh oknum kepala sekolah, yang memiliki akses ke data tersebut. Akibat dari tindakan ini, EM mengalami trauma dan tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai guru.

Pihak keluarga EM berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dapat mengambil tindakan tegas terhadap kepala sekolah yang bersangkutan. Mereka menilai tindakan ini mencoreng dunia pendidikan dan dapat berdampak buruk bagi guru-guru lain serta siswa. “Ini harus ditindak tegas, kami juga dari pihak keluarga sudah sepakat agar adik saya tidak mengajar lagi di sana,” tegas SY. (Joshua)

RELATED POSTS
FOLLOW US