
Foto: Menteri Pertanian/Dokumen
JAKARTA, AMV INDONESIA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras dalam negeri harus terus diperkuat sebelum Indonesia membuka kran ekspor beras ke negara lain. Hal ini disampaikan Mentan Amran sebagai respons atas izin ekspor beras yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita upayakan dulu, stok kita perkuat,” ujar Mentan Amran, seperti dilansir di siaran YouTube Minggu (27/4/2025).
Mentan Amran menjelaskan bahwa kondisi iklim saat ini kurang bersahabat untuk produksi pertanian. Hal ini menjadi salah satu alasan pentingnya memastikan ketersediaan beras dalam negeri.
“Yang penting, kita dulu cukup dalam negeri. Kita harus siap kecukupan kita, bila perlu kita siapkan betul-betul lebih dari cukup,” tegasnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memberikan lampu hijau untuk ekspor beras setelah menerima laporan dari Mentan Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bahwa beberapa negara telah mengajukan permintaan pengiriman beras dari Indonesia.
“Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat cukup produksi kita, ada beberapa negara yang sudah mendekati kita. Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka,” kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025).
Prabowo menegaskan bahwa meski memberikan izin ekspor, Indonesia tidak akan mengejar keuntungan besar.
“Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka. Dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar,” tuturnya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa yang terpenting adalah ongkos produksi, transportasi, dan administrasi beras dapat balik modal. Ia menambahkan bahwa langkah ini penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya negara yang sering meminta bantuan, tetapi juga bisa memberi bantuan kepada negara lain yang membutuhkan.
“Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa, bukan bangsa yang minta-minta. Tapi bangsa yang bisa membantu dan memberi kepada bangsa lain,” tambahnya.
Melalui kebijakan ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan membangun Indonesia sebagai negara yang mandiri dan mampu membantu negara lain.
Laporan: Johan Tampubolon
