
Di jantung kota, hiruk-pikuk tak henti,
Jakarta, di kala mentari senja lentik.
Seulas kasih, tetesan air suci,
Suhu Jimmu memberi, hati yang tulus terpancarkan.
Bukan emas, bukan perak, bukan harta benda,
Namun sepiring makan, untuk si kecil renta.
Kucing kelaparan, terlunta-lunta,
Suhu Jimmu ulurkan tangan, kasih sayang nyata.
Di balik gedung pencakar langit menjulang,
Kebaikan terpancar, hati yang tak terbilang.
Setetes kebaikan, bagai embun pagi yang membasahi,
Menyirami jiwa, menumbuhkan rasa sayangi.
Jakarta, saksi bisu, atas kebaikan yang tercipta,
Suhu Jimmu, teladan mulia, di tengah hiruk pikuk kota.
Semoga kebaikan ini, terus bersemi dan membuncah,
Menginspirasi banyak hati, untuk berbagi dan mencintai sesama (Tim/Red)
