Taushiah Jelang Buka Puasa di Masjid PN Jakpus: Puasa dan Larangan Gibah

Posted by : amvi 11/03/2025

Jakarta, 11 Ramadhan 1446 H – Ustadz Abu Bakar memberikan taushiah yang penuh hikmah kepada para jamaah di Masjid Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin sore, menjelang waktu berbuka puasa. Dalam tausyiahnya yang singkat namun berkesan, beliau menekankan pentingnya memahami hakikat puasa dan menjauhi perbuatan gibah (gosip).

Ustadz Abu Bakar mengawali taushiahnya dengan mengutip hadis Qudsi, “Puasa adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya.” Beliau menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan ibadah yang bersifat personal antara hamba dan Tuhannya. Setiap amal ibadah yang ikhlas, dikerjakan dengan penuh ketaqwaan, akan mendapatkan balasan langsung dari Allah SWT. Oleh karena itu, penting untuk menjaga niat dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa.

Lebih lanjut, Ustadz Abu Bakar mengingatkan para jamaah akan bahaya gibah. Beliau menjelaskan bahwa gibah merupakan perbuatan yang merusak, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Bergosip tidak hanya menghancurkan reputasi seseorang, tetapi juga dapat menghancurkan hubungan antar sesama muslim. Dalam konteks bulan Ramadhan, di mana amalan-amalan dilipatgandakan, perbuatan gibah justru akan mengurangi pahala puasa dan bahkan berpotensi mendatangkan dosa.

“Puasa kita akan terasa sia-sia jika kita masih terjerat dalam perbuatan gibah,” tegas Ustadz Abu Bakar. Beliau mengajak para jamaah untuk senantiasa menjaga lisan dan menghindari perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain. Lebih baik, kata beliau, memanfaatkan waktu berharga di bulan Ramadhan untuk memperbanyak amal sholeh dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Taushiah Ustadz Abu Bakar diakhiri dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberi kekuatan dan hidayah untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala. Para jamaah tampak khusyuk mendengarkan dan meresapi pesan-pesan yang disampaikan. Suasana masjid yang tenang dan damai semakin menambah kekhusyukan suasana berbuka puasa. Acara taushiah ini menjadi pengingat penting bagi seluruh jamaah akan makna puasa yang sesungguhnya dan pentingnya menjaga akhlak mulia di bulan suci Ramadhan. (Jal)

RELATED POSTS
FOLLOW US